berkemas lalu kabur….

image

Untuk kesekian kalinya saya kembali ke kota ini. Kota yang terkenal akan gudeg dan juga batiknya, dan juga terkenal akan budayanya yang selalu bikin kangen, bagi siapapun yang untuk pertama kalinya berkunjung ke Jogjakarta.

Trip saya kali ini bersama dengan pacar dan juga om-om senang kakak-kakak belia yang juga suka jalan-jalan. Pacar saya, Candy (@justgads), yang aseli orang Jogja. Bertugas sebagai pemandu alias penunjuk arah. Kakak pertama ada Kak Hardi (@culinarymaniac), yang jomblo berkualitas, suka jalan-jalan sendirian, dan juga suka kulineran. Kemudian ada juga kakak kedua, kak Harry (harry_mdj). Pria mapan yang single, mencari dambaan hati yang mungkin sudah jadi ampela. Beliau ini dikisahkan sudah 8 tahun…DELAPAN TAHUN, KIKI! *suara mamanya Kiki Fatmala* berpisah dengan Jogja, dan tripnya kali ini dalam rangka kangen. Lalu ada saya…ya..pemuda biasa saja yang kata orang sih mirip Tom…yam. Bertugas sebagai driver.

image

Gimana? Kami ausem!

Perjalanan kami mulai dari Stasiun Senen, Jakarta menuju Stasiun Tugu, Jogjakarta. Dengan menggunakan kereta api kelas ekonomi, kami berbagi kesenangan lahan untuk selonjoran. Supaya bisa tidur. Maklum. Selain umur kami yang enggak muda lagi, tubuh kami pun udah enggak elastis. Perjalanan kami dimulai pada malam hari, dan akan tiba di kota Jogja dengan encok pada pagi keesokan harinya.

image

Sesampainya di Jogja, Hardi langsung mengontak kurir yang mengantarkan mobil yang kami sewa seminggu sebelumnya. Harganya terjangkau. Rp300.000/24 jam belum termasuk bbm, tapi sudah termasuk supir. Iya. Saya supirnya.
Kami pun bergegas tancap gas menuju tempat makan siang kami, sesuai dengan inceran dari Harry. Yaitu gudeg Bu Atmo, yang menjadi langganan Harry saat dia masih tinggal di Jogja.

Pilihan Harry ternyata tepat. Gudeg Bu Atmo itu enaknya kelewatan. Selanjutnya biar gambar yang berbicara..

image

Setelah makan siang, kami yang belum mandi ini melanjutkan acara jalan-jalan kami ke Museum Ullen Sentalu.

Museum Ullen Sentalu ini lokasinya ada di daerah Kaliurang. Lokasinya agak sedikit ngumpet. Tapi kalo nanya sama penduduk disana, pasti nemu kok.

Museum Ullen Sentalu ini adalah museum yang beriisikan seni dan budaya Jawa. Mulai dari silsilah Sultan Jogja sampai koleksi batik-batik, semua ada disini.

Lebih lengkapanya, bisa gaiz-gaiz baca di postingan saya sebelumnya ya..

Setelah dari museum Ullen Sentalu, kami turun ke bawah dikit buat nyari cemilan sebelum makan siang. Sampailah di Jadah Tempe Mbah Carik.

Jadah tempe ini cemilan yang sederhana tapi lumayan ganjel perut sampai makan siang. Harganya pun murah. Dua ribuan aja. Oh iya. Cobain juga minuman saparilla. Dijamin bikin seger dan melek.

image

Setelah nyemil, kami pun meluncur ke Ayam Goreng Mbok Sabar. Ini salah satu makanan favorit saya kalo ke Jogja. Ayam goreng yang disajikan di Mbok Sabar ini istimewa. Enggak kayak ayam goreng umumnya, ayam goreng ini berbumbu bacem yang manis. Dengan ayamnya yang empuk dan bumbu bacem yang meresap sampai ke tulang. Pas banget dimakan sama nasi putih yang anget. Minumnya? Cobain deh es sirop. Dijamin seger!

image

Ayam Goreng Mbok Sabar - photo by Hardi

Selesai makan siang, kami yang belum mandi ini, segera meluncur ke Hotel Amaris yang letaknya gak jauh dari Tugu.

Penginapan kami ini udah dipesan jauh-jauh hari sebelumnya. Harganya permalam Rp280.000 udah termasuk sarapan. Murahkan?

Bayangin kalo kamu pergi bersepuluh, dengan harga segitu perkamarnya. Hmmm..pasti susah dan sesek tidurnya. Gak muat!

Kelar mandi dan tidur sebentar, kami meluncur ke Hollywood kawasan Malioboro. Sore itu Malioboro lumayan ramai ya. Banyak wisatawan mancanegara juga. Udaranya agak mendung tapi adem.

Atas rekomendasi Hardi, kami beli cemilan lagi tuh. Cemilan sore itu adalah lumpia. Letaknya ada di depan hotel Mutiara. Yang ngantri lumpia, rame aja. Selain enak, harganya juga murah. Mulai dari Rp2.000 – Rp3.500. Isinya bisa ayam atau ayam ditambahin telor.

Diatas lumpianya ada bawang putih halus. Ditemani sama acar mentimun.

Enak kalo disantap selagi panas, dan selagi ditiupin lumpianya sama kamu. #manja #jorokinkekualipanas

image

image

Abis nyemil lumpia, kami menuju ke Mirota Batik untuk beli oleh-oleh. Di Mirota Batik ini super duper komplit barang yang dijualnya. Mulai dari baju sampai jamu. I love you. #heyitsrhyme

Kelar memuaskan napsu belanja yang menggila, kami laper lagi, gaiz…

Meluncurlah kami ke Cak Koting. Warung makan ala tenda kaki lima yang punya menu andalan bebek dan ayam goreng ini, menjadi pilihan kami untuk santap malam. Oh iya. Cobain sambelnya. Pedesnya juara!

Di Cak Koting, kami udah janjian sama Rere. Doi bela-belain ketemuan sama kami pas lagi ujan gede plus naek motor pula. Rere ini Semi Finalis Duta Museum Jogja 2014. Dari Rere pula, saya tau ada pabrik cerutu di Jogja yang akan saya kunjungi saat saya kembali ke Jogja lagi πŸ˜€

Selesai makan malam, kami pun iseng mau nyari cemilan. Yah itung-itung progam perbaikan gizi nasional.

Meluncurlah kami ke House Of Raminten. Tempat nongkrong yang heitz di Jogja ini unik. Mulai dari interior, nama makanan sampai dengan busana yang dikenakan oleh mas-mas dan mbak-mbak yang menjadi pelayan disana.

Yang uniknya lagi, kalo kalian ke kamar kecil, akan ngelewatin kandang kuda dengan kuda didalamnya. Yailah kuda. Masa belut listrik! *sentrum*

Untuk makanannya sendiri sebenernya sih biasa rasanya, yang unik adalah penyajiannya. Contoh ada Ayam Koteka. Jadi ayam yang dimasak didalem bambu. Iya. Bambu. Bukan koteka beneran. #okesip

image

Ayam Bambu gitu namanya - photo by Hardi

Trus kalo minumannya ada es teler yang menjadi signature dishnya Hous Of Raminten. Kalo kamu mesen kopi susu, akan disajikan dengan gelas berbentuk toket. Iya. Toket.

Ketemuan juga kami dengan temannya Harry. Namanya Isna. Doi ini punya usaha keluarga yang membuat bakpia. Bakpianya enak dan murah. Aseli bikin ketagihan!

Selesai sudah keliling Jogja hari itu. Lebih tepatnya keliling Jogja buat kulineran. *tepuk perut bahagia*

bersambung…

Follow me @akuonal

Comments on: "(Kembali ke) Jogja Semalam.." (19)

  1. Tubuh kamu pun sudah tidak elastis lagi, hahahaha. Semi finalis Duta Museum Jogja 2014, kaaak (takut digetoj DisBud).
    Wisata kulinernya bikin ngileeeer :)))

  2. Wah seru!

    Oya ada pertanyaan nih, kenapa tiap aku ke Jogja terus pengen nyobain makan di Raminten pasti selalu dilarang sama temen2 dengan banyak alasan, emang kenapa sih? Karena ada kandang kuda?

    • Hahahahaha. Gak ngerti juga, kak Badai. Tapi waktu makan disana juga fine2 aja. Suasananya seru kok. Cuma makanannya menurut aku sih biasa aja. Murah iya. Ada kandang kuda iya. Ya palingan pelayan cowoknya yang katanya sih ya gitu daaaah :)))

  3. Aku selalu jatuh hati ama jogja dan ngak perna bosen diajak kembali lagi πŸ™‚

  4. Kangen sama jogja, kangen makan gudeg hehe~

  5. Aku lupa nggak ke house of raminten kemaren 😦 kelupaan euy 😐

  6. Mana lanjutannyaaaa~

  7. Pulang-pulang badan naik berapa kilo kak hihihihi :p *peace

Leave a comment