Papa Tom Yum

Hah???!?!!! Belom pernah ke Thailand?? Sumpe loooeeeee???!!!!

Ya ampuuuuun!!!! Sama kalo gitu kayak gua. Gua juga belom pernah sih ke Thailand…

Tapi yeee, sob! Meskipun gua belom pernah ke Thailand, tapi gua udah pernah dong makan makanan khas Thailand. Namanya Tom Yum! Sadis!!!!

Tom Yum yang gua cobain kali ini, adalah Tom Yum yang dibuat sama papa. Papa T. Bob kali ya..

Namanya adalah Papa Tom Yum. Terletak di Jembatan 2, ITC Kuningan.

Awalnya nanya sama temen yang udah pernah makan disana, dan sukses bikin gua kerasukan Leonardo DiCaprio yang maen film Beach di Phuket, untuk nyobain.

Nanya sama orang-orang di ITC sampe berkali-kali dengan jawaban dan nunjukin arah yang berbeda-beda. Entah karna mereka yang kreatif nunjukinnya, atau emang guanya yang enggak ngerti petunjuk arah dari mereka. Entahlah, unyil…

“Mz..papa tom yum dimana ya?

“Oh di Jembatan dua. Nanti mz lari ke hutan, lalu belok ke pantai…”

“Baiklah, Cinta..” *pecahin gelas ke kepala Cinta*
————————————–
Lokasinya rada nyempil, kayak cinta yang enggak direspon sama gebetan gituu! *sabar ya, mbloh..!*

Ayam Bakar Megaria

Daerah Cikini, merupakan salah satu daerah favorit gue di Ibukota tercinta kita ini. (((KITA)))

Kenapa?

Cikini atau Tjikini, dalam ejaan lama berdasarkan tingkat kesotoyan gue yang sudah sangat akut, merupakan salah satu kawasan kota lama yang mempunyai segudang kuliner yang enak-enak dengan harga yang terjangkau alias ramah di kantong.

Sebut aja, ada roti Tan Ek Tjoan, Mie Roxy, Bubur Ayam Cikini, Ayam Bakar Megaria.

Nah! Menu terakhir itu yang tadi sore gue dan pacar cicipi untuk mengisi kekosongan perut kami.

Pizza Bakar – Kedai Kita, Bogor

Kedai Kita, yang berlokasi di Jl. Pangrango, Bogor. Berdekatan dengan Apple Pie ini, punya menu andalan. Yang pertama adalah pizza bakar, kemudian ada mie hotplate.

Berhubung gue dan teman-teman udah pada kekenyangan gegara sop iga dan sop buntut saat makan siang, jadinya di Kedai Kita ini, kami cuma mesen pizza bakar.

Legendary Oxtail Soup – Hotel Borobudur

Oxtail Soup-nya Hotel Borobudur emang udah menjadi kesukaan penikmat kuliner belakangan ini. Rasa penasaran itu akhirnya terwujud secara tidak sengaja ketika gue dan pacar ada di Pondok Indah mertua Mall.

Ceritanya gini….

Gue dan pacar setiap kami ketemuan itu selalu nyari tempat makan. Entah itu untuk makan makanan yang berat atau cuma ngemil gitu. Nah! Berhubung pacar dan gue juga ngidam pingin makan mie tariknya Imperial Treasure di PIM, tapi ternyata enggak ada!! Oh!! Tidaaaaak!!!

Muter-muter di Street Galerynya PIM 1, kami tak sengaja lewat depan rumahmu, ku melihat ada tenda biru mampir ke Bogor Cafe yang menyertakan nama Hotel Borobudur di signboardnya.

D’Milky Wae – Ketan Susu

Tempatnya sangat sederhana. Cuma tenda dengan meja lipat panjang sebagai tempat untuk makan dan meletakkan aneka topping untuk menunya..

———-batas kata-kata baku—-

Udara tadi siang tuh panas banget! Trus sempet ujan, terus berenti ujannya. Dan malem ini ngerasa gak sih loe, kalo udaranya itu pengap banget?

Dengan didasari oleh keinginan luhur dan budi ini bapak budi, ini ibu budi, kemanakah si budi?

RM Sunda Saung Kuring

Perhatian. Tulisan ini ditulis, saat gue masih ada di rumah makan ini. #udahgituajahsih

RM Saung Kuring ini merupakan rumah makan favorit keluarga gue kalo lagi ke kawasan Puncak. Letaknya ada di Cipayung. Kalo dari simpang Gadog, lurus terus sampai ketemu tulisan Saung Kuring. Ingat ya! Tulisannya Saung Kuring. Bukan I Love You.

Seaside Suki Resto

Di utaranya Jakarta, terdapat taman hiburan yang berbatasan langsung dengan laut. Namanya Taman Impian Jaya Ancol, atau yang lebih g4uL disebut dengan Ancol.

Caranya ke Ancol, cukup mudah. Bisa naik TransJakarta dari Kampung Melayu sampai Ancol. Atau naik kendaraan pribadi, seperti motor, mobil atau jet, seperti layaknya Syahrini. Ctaaaaar!!

Nah! Di dalam Ancol, ada tempat makan yang seru, murah, dan cocok banget untuk kamu datengin, entah itu sama pacar, teman, apalagi sama keluarga.

Namanya adalah Seaside Suki.

Es Cincau Pak Edo

Langkah kaki itu terburu-buru. Turun dari komuter line di stasiun Jakarta Kota, untuk menuju ke arah lampu merah, tempat es cincau itu biasa mangkal menunggu pembeli.

Es Cincau Pak Edo. Itu nama resminya. Tapi gue lebih suka menamakan es cincau kota.

#RestoReview – Mastro

Niat awalnya adalah mau ngajakin pacar dinner di sebuah resto yang mengusung galeri sebagai temanya disekitaran Kemang, Jakarta Selatan. Tapi setelah gue dan pacar nyari-nyari itu resto, ternyata enggak ketemu juga. Alhasil kami menuju daerah Senopati untuk nyari tempat makan disana yang belum pernah kami kunjungi.

Mastro. Resto yang fungsi utamanya sebenarnya adalah toko yang menjual daging. Mulai dari ikan, daging sapi sampai daging babi ada di Mastro. Kebanyakan daging yang dijual berasal dari negara ostrali.

Roti Bakar

Cemilan yang satu ini cukup mudah ditemui hampir diseluruh pelosok Indonesia, gue rasa.

Cara pembuatan yang mudah, bahan-bahan yang juga gampang didapetin di toko-toko atau minimarket.

Rasanya yang kadang standar dan terkadang enak. Tergantung bagaimana membuatnya.

Harga yang bersahabat dan juga bisa sangat mahal, tergantung belinya dimana.