(Kembali ke) Jogja Semalam..

Untuk kesekian kalinya saya kembali ke kota ini. Kota yang terkenal akan gudeg dan juga batiknya, dan juga terkenal akan budayanya yang selalu bikin kangen, bagi siapapun yang untuk pertama kalinya berkunjung ke Jogjakarta.

Trip saya kali ini bersama dengan pacar dan juga om-om senang kakak-kakak belia yang juga suka jalan-jalan. Pacar saya, Candy (@justgads), yang aseli orang Jogja. Bertugas sebagai pemandu alias penunjuk arah. Kakak pertama ada Kak Hardi (@culinarymaniac), yang jomblo berkualitas, suka jalan-jalan sendirian, dan juga suka kulineran. Kemudian ada juga kakak kedua, kak Harry (harry_mdj). Pria mapan yang single, mencari dambaan hati yang mungkin sudah jadi ampela. Beliau ini dikisahkan sudah 8 tahun…DELAPAN TAHUN, KIKI! *suara mamanya Kiki Fatmala* berpisah dengan Jogja, dan tripnya kali ini dalam rangka kangen. Lalu ada saya…ya..pemuda biasa saja yang kata orang sih mirip Tom…yam. Bertugas sebagai driver.

Papa Tom Yum

Hah???!?!!! Belom pernah ke Thailand?? Sumpe loooeeeee???!!!!

Ya ampuuuuun!!!! Sama kalo gitu kayak gua. Gua juga belom pernah sih ke Thailand…

Tapi yeee, sob! Meskipun gua belom pernah ke Thailand, tapi gua udah pernah dong makan makanan khas Thailand. Namanya Tom Yum! Sadis!!!!

Tom Yum yang gua cobain kali ini, adalah Tom Yum yang dibuat sama papa. Papa T. Bob kali ya..

Namanya adalah Papa Tom Yum. Terletak di Jembatan 2, ITC Kuningan.

Awalnya nanya sama temen yang udah pernah makan disana, dan sukses bikin gua kerasukan Leonardo DiCaprio yang maen film Beach di Phuket, untuk nyobain.

Nanya sama orang-orang di ITC sampe berkali-kali dengan jawaban dan nunjukin arah yang berbeda-beda. Entah karna mereka yang kreatif nunjukinnya, atau emang guanya yang enggak ngerti petunjuk arah dari mereka. Entahlah, unyil…

“Mz..papa tom yum dimana ya?

“Oh di Jembatan dua. Nanti mz lari ke hutan, lalu belok ke pantai…”

“Baiklah, Cinta..” *pecahin gelas ke kepala Cinta*
————————————–
Lokasinya rada nyempil, kayak cinta yang enggak direspon sama gebetan gituu! *sabar ya, mbloh..!*

D’Milky Wae – Ketan Susu

Tempatnya sangat sederhana. Cuma tenda dengan meja lipat panjang sebagai tempat untuk makan dan meletakkan aneka topping untuk menunya..

———-batas kata-kata baku—-

Udara tadi siang tuh panas banget! Trus sempet ujan, terus berenti ujannya. Dan malem ini ngerasa gak sih loe, kalo udaranya itu pengap banget?

Dengan didasari oleh keinginan luhur dan budi ini bapak budi, ini ibu budi, kemanakah si budi?

#RestoReview – Mastro

Niat awalnya adalah mau ngajakin pacar dinner di sebuah resto yang mengusung galeri sebagai temanya disekitaran Kemang, Jakarta Selatan. Tapi setelah gue dan pacar nyari-nyari itu resto, ternyata enggak ketemu juga. Alhasil kami menuju daerah Senopati untuk nyari tempat makan disana yang belum pernah kami kunjungi.

Mastro. Resto yang fungsi utamanya sebenarnya adalah toko yang menjual daging. Mulai dari ikan, daging sapi sampai daging babi ada di Mastro. Kebanyakan daging yang dijual berasal dari negara ostrali.

Es Krim Rujak – Nikmatnya Sampai Tetes Terakhir

Siang itu cuaca di Jogja cukup terik dan lumayan bikin kulit terbakar sesudahnya. Maklum waktu itu gue kebetulan gak pake jaket bawa motornya.

Candy, pacar gue yang aseli orang Jogja mengajak gue untuk mencari cemilan yang mungkin cuma ada di kota Gudeg ini.