berkemas lalu kabur….

image

Selesai main di sungai, lalu makan siang, kami pun bersiap-siap untuk Jungle Trekking.

Apa itu Jungle Trekking? Yak! Treking di hutan. #horay #anjisgakbantubangetjawabannya

Hutan di TNG Halimun yang akan kami jelajahi ini merupakan hutan yang menjadi habitat Owa Jawa, Lutung dan Elang Jawa. Perlu dicatat, bahwa populasi mereka mulai langka dan berkurang. Selain itu juga hutan ini menjadi tempatnya vegetasi yang berguna untuk makanan Owa Jawa, Lutung dan untuk kelangsungan penduduk sekitar.

Hutan di TNG Halimun ini juga menjadi tempat penelitian dari berbagai lembaga konservasi alam, baik itu yang ada di Eropa ataupun Asia. Canada, Belanda, Prancis, Jerman, Korea, Jepang, China, adalah beberapa negara yang sering melakukan penelitian di TNG Halimun ini.
image

Untuk jungle trekking, akan dipandu oleh seorang Ranger. Yes! Power Ranger yang jumlahnya 5 orang itu loh! Iya! Yang pemimpinnya bernama Zordon!

Ranger ini yang akan memandu selama treking berlangsung. Menjelaskan berbagai hal yang ada di dalam hutan. Mulai dari jenis-jenis tanaman, baik itu yang bisa dimakan ataupun yang beracun.

jungle trekking ini memakan waktu tempuh 1 sampai 1,5 jam. Bersiap-siap dengan jalur yang mendatar, menanjak dan menurun dengan rintangan berupa batu dan akar pohon.

Ranger yang menemani kami bernama Hendi. Ranger Hendi dengan perlahan dan detail menjelaskan setiap jenis tanaman yang kami temui. Ada tanaman Rasamala, yang daun mudanya bisa dimakan dengan rasanya yang mirip rasa mangga. Ada juga Begonia, tanaman umbi2an yang daun, batang, dan umbinya bisa dimakan. Rasa batang begonia asam, seperti belimbing wuluh. Oleh penduduk sekitar, begonia digunakan sebagai acar atau campuran untuk bumbu rujak. Cara makannya: kupas kulit tipis batang begonia.
image

image

Ranger Hendi & Begonia siap makan

Ada tanaman yang bisa dimakan, ada juga tanaman yang gak bisa dimakan alias beracun. Saya lupa nama tanamannya, tapi saya ingat racunnya. Yah mirip lupa manisnya, tapi ingat pahitnya. #ciegitu

Tanaman yang beracun ini, mulai dari getahnya. Kalau kena getahnya, kulit akan seperti kena luka bakar. Sedangkan ada tanaman beracun lainnya, yang kalau kena pinggir daunnya saja akan menimbulkan rasa gatal.

Selain jalur yang mendatar, menanjak, dan menurun, ada sungai kecil yang airnya menyegarkan. Bisa untuk cuci muka atau diminum. Bisa juga sebagai lokasi untuk foto-foto.
image

Ada dua serangga unik yang bisa kita temui di hutan ini. Ada capung yang warnanya hitam, dengan sayap yang berwarna hijau dan ungu metalik.
image

image

Ada serangga unik lainnya. Katanya Ranger Hendi, serangga ini belum punya nama. Bentuknya kalo serangga ini lagi kongkow di batang pohon, akan nampak seperti jamur putih. Serangga ini ada jumbai putih di badan belakangnya, kalau mereka loncat, jumbai putih ini akan mengerucut. Menggemaskan! #kyaaaa #gagalmanly

image

Serangga Putih Menggemaskan Yang Belum Punya Nama

Persiapan penting yang harus dilakukan dan dipatuhi sebelum Jungle Trekking di TNG Halimun:

1. Ikutin Ranger dan arahannya.

2. Sedia lotion anti nyamuk

3. Gunakan pakaian yang nyaman. Kalau bisa sih pakai celana panjang.

4. Gunakan alas kaki yang nyaman. Kalau lagi musim kemarau gini, sendal gunung pun oke. Kalau musim hujan, baiknya pakai sepatu gunung dengan grip yang tebal.

5. Lakukan pemanasan ringan. Supaya tidak gampang cidera, mengingat jalurnya gak cuma mendatar.

6. Bawa perbekalan kecil dan air minum.

Terus…sehabis Jungle Trekking, kita kemana dan ngapain lagi ya?

Pantengin terus blog keceh ini! Bakalan lebih seru! Amiiin! 😀

*keceriaan selama Jungle Trekking
image

image

image

image

Bersambung….

(Foto: Aria, Cindy, Takoda, Irene, Dll..makasih, guys! Owsem!)

Comments on: "Taman Nasional Gunung Halimun – Jungle Trekking" (2)

  1. Rangernya boleh milih gak kak? Aku dari dulu sukanya ranger biru soalnya *disambit trisula*

Leave a comment